News

Ada Apa dengan Tanggal 14 Februari Dihari Valentine?

×

Ada Apa dengan Tanggal 14 Februari Dihari Valentine?

Share this article

Yuk bahas ada apa dengan tanggal 14 Februari yang selalu diidentikkan oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang namun tersimpan rahasia kelam ditahun 1929.

Di mana hari Valentine diwarnai dengan tragedi yang mengejutkan di Chicago, Illinois. Pembantaian Valentine’s Day atau lebih dikenal sebagai St. Valentine’s Day Massacre yang telah menjadi sorotan internasional karena kebrutalan dan kebiadaban yang terjadi. 

Pembantaian tersebut melibatkan pembunuhan brutal yang dilakukan oleh 7 anggota geng yang dipimpin oleh musuh bebuyutan Al Capone. Peristiwa itu merupakan hasil dari perseteruan antara dua geng yang bersaing di bawah kepemimpinan Al Capone dan George Bugs Moran. 

Latar Belakang Terjadinya Pembantai 14 Februari

Pada tahun 1920-an, Chicago menjadi medan pertempuran antara geng kriminal yang bersaing untuk mengendalikan bisnis minuman keras ilegal selama era Larangan. Salah satu tokoh kriminal paling terkenal pada saat itu adalah Al Capone, yang memimpin geng Chicago Outfit. 

Di sisi lain, terdapat rivalitas yang sengit antara Chicago Outfit dan geng North Side yang dipimpin oleh George Bugs Moran. Sehingga terjadinya pembantai secara masal yang membuat banyak media masa yang menyoroti perihal masalah ini.

Peristiwa Pada Hari Valentine

Pada pagi hari disebuah garasi yang terletak di Lincoln Park, Chicago menjadi saksi tragedi berdarah yang mengerikan. Para pembunuh menyelinap ke dalam garasi yang digunakan oleh geng Moran sebagai markas mereka. Diketahui, Moran sendiri tidak berada di lokasi saat itu, namun, tujuh anggotanya yang lain tidak dapat menghindari amukan para penyerang. Dengan menggunakan senjata, para pembunuh menyerang secara brutal, melepaskan hujan peluru ke arah korban-korban yang tidak berdaya.

Pembunuhan ini bukan hanya sekadar tindakan kekerasan biasa, melainkan sebagai sebuah pesan yang ditujukan kepada Moran dan gengnya. Meskipun tidak ada yang ditangkap atau didakwa atas pembantaian tersebut, keyakinan bahwa pembunuh tersebut adalah anak buah Capone menjadi konsensus di kalangan penegak hukum dan masyarakat pada umumnya.

Reaksi terhadap pembantaian ini memicu kemarahan publik terhadap kekerasan yang menyebar di Chicago. Sehingga pemerintah mulai memberikan perhatian lebih pada aktivitas kriminal yang dilakukan oleh geng-geng di kota, dengan langkah-langkah penegakan hukum yang lebih keras.

Ada apa dengan tanggal 14 yang diperingati sebagai pembantaian Valentine’s Day yang menarik perhatian nasional terhadap masalah kejahatan terorganisir. Ini menjadi pukulan telak bagi Capone, yang meskipun tidak pernah secara langsung dihubungkan dengan pembantaian itu, kehilangan dukungan publik dan mendapat tekanan lebih lanjut dari pemerintah federal.

Konsekuensi Dari Pembantaian Massal

Setelah pembantaian, para penjahat yang melarikan diri menggunakan mobil, yang diidentifikasi sebagai mobil sewaan yang dicuri. Investigasi menyimpulkan bahwa pembunuhan itu adalah upaya pembunuhan massal yang direncanakan oleh anggota geng Capone sebagai balas dendam atas serangan sebelumnya dari geng Moran. Pembantaian Hari Valentine menyedot perhatian media dan publik. Peristiwa ini menyoroti eskalasi kekerasan dalam Perang Alkohol Chicago.

Hingga pertanyaan ada apa dengan tanggal 14 Februari terjawabkan, yaitu hari di mana  pembantaian yang menjadi salah satu peristiwa paling tragis dan kontroversial dalam sejarah kejahatan Amerika. Itu bukan hanya sebuah tindakan kekerasan brutal, tetapi juga titik balik dalam upaya penegakan hukum dan perang melawan kejahatan terorganisir di Amerika Serikat.

Meskipun telah berlalu hampir satu abad sejak peristiwa itu terjadi, ingatan akan pembantaian tersebut tetap hidup dan menjadi peringatan akan kegelapan yang bisa melingkupi bahkan perayaan paling cerah sekalipun.